“RESUSITASI PADA BAYI BARU LAHIR”
KASUS:
Seorang ibu hamil yang pertama, melahirkan di BPM dengan umur kehamilan 40 minggu. Bayi lahir tidak menangis, megap-megap dan warna kulit kebiruan. Jelaskan tindakan yang dilakukan bidan jika menghadapi kasus tersebut.
Keputusan resusitasi BBL dilakukan jika ditemui kasus seperti diatas yaitu bayi tidak bernafas atau megap-megap. Maka langkah pertama yang kita lakukan yaitu:
TAHAP I. LANGKAH AWAL
Bila bayi tidak bernafas atau megap-megap
- Sambil melakukan langkah awal
→Beritahu keluarga bayi perlu pertolongan nafas
→Minta 1 orang mendampingi ibu untuk memberi dukungan moral, menjaga dan melaporkan jika ada perdarahan
LANGKAH AWAL
1. Jaga bayi tetap hangat
- Letakkan bayi diatas kain yang diletakkan diatas perut ibu
- Bungkus dengan kain tersebut, potong tali pusat
- Pindahkan bayi ke meja resusitasi
Namun jika belum terbiasa
- Potong tali pusat diatas kain yang ada dibawah perineum ibu
- Letakkan bayi diatas kain 45 cm dari perineum ibu
- Bungkus bayi dengan kain tersebut
- Pindahkan ke tempat resisutas
2. Atur posisi bayi
- Baringkan bayi telentang dengan kepala dekat penolong
- Ganjal bahu agar kepala sedikit ekstensi
3. Isap lendir
- Gunakan alat pengisap De Lee
→Isap lendir mulut-hidung
→Pengisapan saat alat ditarik tidak pada waktu memasukkan
→Jangan melakukan pengisapan terlalu dalam mulut 5cm, dalam hidung 3 cm
4. Keringkan dan rangsang bayi
- Mulai muka, kepala, tubuh dengan sedikit tekanan dapat membantu bayi mulai nafas
- Lakukan rangsangan taktil
→Menempuk/menyentil telapak kaki
→Menngosok punggung, dada, perut, tungkai dengan telapak tangan
5. Atur kembali posisi kepala bayi dan bungkus
- Ganti kain yang telah basah dengan kain dibawahnya
- Bungkus bayi dengan kain tersebut jangan menutupi muka dan dada agar bisa memantau pernafasan bayi
- Atur kembali posisi kepala sedikit ekstensi
6. Lakukan penilaian terhadap bayi
- Lakukan penilaian apakah bayi bernafas normal, tidak bernafas atau megap-megap
→bila bayi bernafas normal, berikan bayi pada ibunya
Letakkan bayi di dada ibu, selimuti keduanya untuk penghangatan kulit ke kulit, anjurkan bayi disususi sambil dibelai
→bila tidak bernafas atau megap-megap mulai lakukan ventilasi
TAHAP II. VENTILASI
VENTILASI
Tahapan tindakan resusitasi untuk memasukkan sejumlah volume udara kedalam paru-paru dengan tekan positif
- membuka alveoli paru agar bayi bernafas spontan dan teratur
Langah-langkah
1. Pasang sungkup
Sungkup digunakan menutupi mulut, hidung dan dagu bayi.
2. Ventilasi 2 kali
- Lakukan tiupan dengan tekanan 30 cm air
Tiupan awal sangat penting
→ membuka alveoli paru agar bayi bisa mulai bernafas dan menguji apakah jalan nafas bayi terbuka
- lihat apakah dada bayi mengembang
→Jika dada bayi tidak mengembang
-Periksa posisi kepala, pastikan kepala sudah ekstensi
-Periksa posisis sungkup, pastikan tidak ada udara yang bocor
-Periksa cairan atau lendir dimulut, bila ada cairan atau lendir dimilut lakukan pengispan
→Jika dada mengembang
-Tahap berikutnya
3. Ventilasi 20 kali dalam 30 detik
- lakukan tiupan 20 kali dalam 30 detik dengan tekanan 20 cm air
- pastikan dada mengembang
- setelah 30 detik lakukan penilaian
Bayi bernafas normal
→ hentikan ventilisasi dan pantau bayi, berikan asuhan pasca resusitasi
Bayi belum bernafas normal atau megap-megap
→ lanjutkan ventilasi
4. Ventilasi
Setiap 30 detik hentikan dan lakukan penilaian
-lanjutkan ventilasi 20x/30 detik ( tekanan 20 cm air )
-hentikan ventilasi setiap 30 detik
-penilaian bayi : bernafas, tidak bernafas atau megap-megap
Bernafas normal : hentikan ventilasi, pantau bayi, berikan asuhan pasca resusitasi
Tidak bernafas/megap-megap : ventilasi 20x/30 detik-penilaian/30 detik
5. Rujuk bila bayi belum bernafas normal sesudah 2 menit
Keluarga-siapkan rujukan-tetap resusitasi
6. Lanjutkan ventilasi hentikan setelah 20 menit
-lanjutkan ventilasi sampai 20 menit
-ventilasi sesudah 20 menit
Tidak berhasil → hentikan → tidak bernafas normal lebih dari 20 menit resusitasi dapat mengakibatkan kerusakan otak, kecacatan berat bahkan meninggal.
No comments:
Post a Comment